Wifi-Security
Wireless Security (Hacking Wifi)
Jaringan nirkabel atau yang sering disebut dengan wireless network cukup mudah untuk di set up, dan juga terasa sangat nyaman, terutama jika kita menginginkan agar bisa berjalan jalan keliling rumah atau kantor dengan komputer portable tetapi tetap bisa tetap mengakses jaringan internet . Namun, karena wireless menggunakan gelombang , maka akan lebih mudah untuk di-hack daripada koneksi yang menggunakan kabel .
Jaringan Wifi memiliki lebih banyak kelemahan dibanding dengan jaringan kabel . Saat ini perkembangan teknologi wifi sangat signifikan sejalan dengan kebutuhan sistem informasi yang Mobile . Banyak penyedia jasa wireless seperti hotspot komersil , ISP, Warnet , kampus-kampus maupun perkantoran sudah mulai memanfaatkan wifi pada jaringan masing masing , tetapi sangat sedikit yang memperhatikan keamanan komunikasi data pada jaringan wireless tersebut . Hal ini membuat para hacker menjadi tertarik untuk mengexplore keamampuannya untuk melakukan berbagai aktifitas yang biasanya ilegal menggunakan wifi .
Pada artikel ini akan kita bahas berbagai jenis aktivitas dan metode yang dilakukan para hacker wireless ataupun para pemula dalam melakukan wardriving .
Wardriving adalah kegiatan atau aktivitas untuk mendapatkan informasi tentang suatu jaringan wifi dan mendapatkan akses terhadap jaringan wireless tersebut . Umumnya bertujuan untuk mendapatkan koneksi internet , tetapi banyak juga yang melakukan untuk maksud-maksud tertentu mulai dari rasa keingintahuan , coba coba , Research , tugas praktikum , kejahatan dan lain lain .
Wifi-Security
Kelemahan Wireless
Kelemahan jaringan wireless secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni kelemahan pada konfigurasi dan kelemahan pada jenis enkripsi yang digunakan. Salah satu contoh penyebab kelemahan pada konfigurasi karena saat ini untuk membangun sebuah jaringan wireless cukup mudah. Banyak vendor yang menyediakan fasilitas yang memudahkan pengguna atau admin jaringan sehingga sering ditemukan wireless yang masih menggunakan konfigurasi wireless default bawaan vendor . Penulis sering menemukan wireless yang dipasang pada jaringan masih menggunakan setting default bawaan vendor seperti SSID, IP Address , remote manajemen, DHCP enable , kanal frekuensi, tanpa enkripsi bahkan user/password untuk administrasi wireless tersebut . WEP (Wired Equivalent Privacy) yang menjadi standart keamanan wireless sebelumnya, saat ini dapat dengan mudah dipecahkan dengan berbagai tools yang tersedia gratis di internet. WPA-PSK dan LEAP yang dianggap menjadi solusi menggantikan WEP, saat ini juga sudah dapat dipecahkan dengan metode dictionary attack secara offline.
Wifi-Security
beberapa tips untuk mengamankan wireless network.
Adapun langkah langkahnya sebagai berikut :
1. Memakai enkripsi.
Enkripsi adalah ukuran security yang pertama, tetapi banyak wireless access points (WAPs) tidak menggunakan enkripsi sebagai defaultnya. Meskipun banyak WAP telah memiliki Wired Equivalent Privacy (WEP) protocol, tetapi secara default tidak diaktifkan. WEP memang mempunyai beberapa lubang di securitynya, dan seorang hacker yang berpengalaman pasti dapat membukanya, tetapi itu masih tetap lebih baik daripada tidak ada enkripsi sama sekali. Pastikan untuk men-set metode WEP authentication dengan “shared key” daripada “open system”. Untuk “open system”, dia tidak meng-encrypt data, tetapi hanya melakukan otentifikasi client. Ubah WEP key sesering mungkin, dan pakai 128-bit WEP dibandingkan dengan yang 40-bit.
2. Gunakan enkripsi yang kuat.
Karena kelemahan kelemahan yang ada di WEP, maka dianjurkan untuk menggunakan Wi-Fi Protected Access (WPA) juga. Untuk memakai WPA, WAP harus men-supportnya. Sisi client juga harus dapat men-support WPA tsb.
3. Ganti default password administrator.
Kebanyakan pabrik menggunakan password administrasi yang sama untuk semua WAP produk mereka. Default password tersebut umumnya sudah diketahui oleh para hacker, yang nantinya dapat menggunakannya untuk merubah setting di WAP anda. Hal pertama yang harus dilakukan dalam konfigurasi WAP adalah mengganti password default tsb. Gunakan paling tidak 8 karakter, kombinasi antara huruf dan angka, dan tidak menggunakan kata kata yang ada dalam kamus.
4. Matikan SSID Broadcasting.
Service Set Identifier (SSID) adalah nama dari wireless network kita. Secara default, SSID dari WAP akan di broadcast. Hal ini akan membuat user mudah untuk menemukan network tsb, karena SSID akan muncul dalam daftar available networks yang ada pada wireless client. Jika SSID dimatikan, user harus mengetahui lebih dahulu SSID-nya agak dapat terkoneksi dengan network tsb.
5. Matikan WAP saat tidak dipakai.
Cara yang satu ini kelihatannya sangat simpel, tetapi beberapa perusahaan atau individual melakukannya. Jika kita mempunyai user yang hanya terkoneksi pada saat saat tertentu saja, tidak ada alasan untuk menjalankan wireless network setiap saat dan menyediakan kesempatan bagi intruder untuk melaksanakan niat jahatnya. Kita dapat mematikan access point pada saat tidak dipakai .
6. Ubah default SSID.
Pabrik menyediakan default SSID. Kegunaan dari mematikan broadcast SSID adalah untuk mencegah orang lain tahu nama dari network kita, tetapi jika masih memakai default SSID, tidak akan sulit untuk menerka SSID dari network kita.
7. Memakai MAC filtering.
Kebanyakan WAP (bukan yang murah murah tentunya) akan memperbolehkan kita memakai filter media access control (MAC). Ini artinya kita dapat membuat “white list” dari computer computer yang boleh mengakses wireless network kita, berdasarkan dari MAC atau alamat fisik yang ada di network card masing masing pc. Koneksi dari MAC yang tidak ada dalam list akan ditolak.
Metode ini tidak selamanya aman, karena masih mungkin bagi seorang hacker melakukan sniffing paket yang kita transmit via wireless network dan mendapatkan MAC address yang valid dari salah satu user, dan kemudian menggunakannya untuk melakukan spoof. Tetapi MAC filtering akan membuat kesulitan seorang intruder yang masih belum jago jago banget .
8. Mengisolasi wireless network dari LAN.
Untuk memproteksi internal network kabel dari ancaman yang datang dari wireless network, perlu kiranya dibuat wireless DMZ atau perimeter network yang mengisolasi dari LAN. Artinya adalah memasang firewall antara wireless network dan LAN. Dan untuk wireless client yang membutuhkan akses ke internal network, dia haruslah melakukan otentifikasi dahulu dengan RAS server atau menggunakan VPN. Hal ini menyediakan extra layer untuk proteksi.
9. Mengontrol signal wireless
802.11b WAP memancarkan gelombang sampai dengan kira kira 300 feet. Tetapi jarak ini dapat ditambahkan dengan cara mengganti antenna dengan yang lebih bagus. Dengan memakai high gain antena, kita bisa mendapatkan jarak yang lebih jauh. Directional antenna akan memancarkan sinyal ke arah tertentu, dan pancarannya tidak melingkar seperti yang terjadi di antenna omnidirectional yang biasanya terdapat pada paket WAP setandard. Selain itu, dengan memilih antena yang sesuai, kita dapat mengontrol jarak sinyal dan arahnya untuk melindungi diri dari intruder. Sebagai tambahan, ada beberapa WAP yang bisa di setting kekuatan sinyal dan arahnya melalui config WAP tsb.
10. Memancarkan gelombang pada frequensi yang berbeda.
Salah satu cara untuk bersembunyi dari hacker yang biasanya memakai teknologi 802.11b/g yang lebih populer adalah dengan memakai 802.11a. Karena 802.11a bekerja pada frekwensi yang berbeda (yaitu di frekwensi 5 GHz), NIC yang di desain untuk bekerja pada teknologi yang populer tidak akan dapat menangkap sinyal tsb.
Wifi-Security
Beberapa kegiatan dan aktifitas yang dilakukan untuk mengamanan jaringan wireless antara lain :
1. Menyembunyikan SSID
Banyak administrator menyembunyikan Services Set Id (SSID) jaringan wireless mereka dengan maksud agar hanya yang mengetahui SSID yang dapat terhubung ke jaringan mereka. Hal ini tidaklah benar, karena SSID sebenarnya tidak dapat disembuyikan secara sempurna. Pada saat saat tertentu atau khususnya saat client akan terhubung (assosiate) atau ketika akan memutuskan diri (deauthentication) dari sebuah jaringan wireless, maka client akan tetap mengirimkan SSID dalam bentuk plain text (meskipun menggunakan enkripsi), sehingga jika kita bermaksud menyadapnya, dapat dengan mudah menemukan informasi tersebut. Beberapa tools yang dapat digunakan untuk mendapatkan ssid yang dihidden antara lain, kismet (kisMAC), ssid_jack (airjack), aircrack , void11 dan masih banyak lagi.
2. Keamanan wireless hanya dengan kunci WEP
WEP merupakan standart keamanan & enkripsi pertama yang digunakan pada wireless, WEP memiliki berbagai kelemahan antara lain :
Masalah kunci yang lemah, algoritma RC4 yang digunakan dapat dipecahkan.
WEP menggunakan kunci yang bersifat statis
Masalah initialization vector (IV) WEP
Masalah integritas pesan Cyclic Redundancy Check (CRC-32)
WEP terdiri dari dua tingkatan, yakni kunci 64 bit, dan 128 bit. Sebenarnya kunci rahasia pada kunci WEP 64 bit hanya 40 bit, sedang 24bit merupakan Inisialisasi Vektor (IV). Demikian juga pada kunci WEP 128 bit, kunci rahasia terdiri dari 104bit.
Serangan-serangan pada kelemahan WEP antara lain :
*Serangan terhadap kelemahan inisialisasi vektor (IV), sering disebut FMS attack. FMS
singkatan dari nama ketiga penemu kelemahan IV yakni Fluhrer, Mantin, dan Shamir.
Serangan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan IV yang lemah sebanyak banyaknya. Semakin banyak IV lemah yang diperoleh, semakin cepat ditemukan kunci yang digunakan ( www.drizzle.com/~aboba/IEEE/rc4_ksaproc.pdf )
*Mendapatkan IV yang unik melalui packet data yang diperoleh untuk diolah untuk proses cracking kunci WEP dengan lebih cepat. Cara ini disebut chopping attack, pertama kali ditemukan oleh h1kari. Teknik ini hanya membutuhkan IV yang unik sehingga mengurangi kebutuhan IV yang lemah dalam melakukan cracking WEP.
*Kedua serangan diatas membutuhkan waktu dan packet yang cukup, untuk mempersingkat waktu, para hacker biasanya melakukan traffic injection. Traffic Injection yang sering dilakukan adalah dengan cara mengumpulkan packet ARP kemudian mengirimkan kembali ke access point. Hal ini mengakibatkan pengumpulan initial vektor lebih mudah dan cepat. Berbeda dengan serangan pertama dan kedua, untuk serangan traffic injection,diperlukan spesifikasi alat dan aplikasi tertentu yang mulai jarang ditemui di toko-toko, mulai dari chipset, versi firmware, dan versi driver serta tidak jarang harus melakukan patching terhadap driver dan aplikasinya.
3. Keamanan wireless hanya dengan kunci WPA-PSK atau WPA2-PSK
WPA merupakan teknologi keamanan sementara yang diciptakan untuk menggantikan kunci WEP. Ada dua jenis yakni WPA personal (WPA-PSK), dan WPA-RADIUS. Saat ini yang sudah dapat di crack adalah WPA-PSK, yakni dengan metode brute force attack secara offline. Brute force dengan menggunakan mencoba-coba banyak kata dari suatu kamus. Serangan ini akan berhasil jika passphrase yang yang digunakan wireless tersebut memang terapat pada kamus kata yang digunakan si hacker. Untuk mencegah adanya serangan terhadap keamanan wireless menggunakan WPA-PSK, gunakanlah passphrase yang cukup panjang (satu kalimat) .
Tools yang sangat terkenal digunakan melakukan serangan ini adalah CoWPAtty (
http://www.churchofwifi.org/ ) dan aircrack ( http://www.aircrack-ng.org ) . Tools ini
memerlukan daftar kata atau wordlist, dapat di ambil dari http://wordlist.sourceforge.net/
4. MAC Filtering
Hampir setiap wireless access point maupun router difasilitasi dengan keamanan MAC
Filtering. Hal ini sebenarnya tidak banyak membantu dalam mengamankan komunikasi
wireless, karena MAC address sangat mudah dispoofing atau bahkan dirubah. Tools ifconfig pada OS Linux/Unix atau beragam tools spt network utilitis, regedit, smac, machange pada OS windows dengan mudah digunakan untuk spoofing atau mengganti MAC address. Penulis masih sering menemukan wifi di perkantoran dan bahkan ISP (yang biasanya digunakan oleh warnet-warnet) yang hanya menggunakan proteksi MAC Filtering. Dengan menggunakan aplikasi wardriving seperti kismet/kisMAC atau aircrack tools, dapat diperoleh informasi MAC address tiap client yang sedang terhubung ke sebuah Access Point. Setelah mendapatkan informasi tersebut, kita dapat terhubung ke Access point dengan mengubah MAC sesuai dengan client tadi. Pada jaringan wireless, duplikasi MAC address tidak mengakibatkan konflik. Hanya membutuhkan IP yang berbeda dengan client yang tadi.
5. Captive Portal
Infrastruktur Captive Portal awalnya didesign untuk keperluan komunitas yang
memungkinkan semua orang dapat terhubung (open network). Captive portal sebenarnya merupakan mesin router atau gateway yang memproteksi atau tidak mengizinkan adanya trafik hingga user melakukan registrasi/otentikasi. Berikut cara kerja captive portal :
user dengan wireless client diizinkan untuk terhubung wireless untuk mendapatkan IP
address (DHCP)
block semua trafik kecuali yang menuju ke captive portal (Registrasi/Otentikasi berbasis web) yang terletak pada jaringan kabel.
redirect atau belokkan semua trafik web ke captive portal
etelah user melakukan registrasi atau login, izinkan akses ke jaringan (internet)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan, bahwa captive portal hanya melakukan tracking koneksi client berdasarkan IP dan MAC address setelah melakukan otentikasi. Hal ini membuat captive portal masih dimungkinkan digunakan tanpa otentikasi karena IP dan MAC adress dapat dispoofing.
Serangan dengan melakukan spoofing IP dan MAC. Spoofing MAC adress seperti yang sudah dijelaskan pada bagian 4 diatas. Sedang untuk spoofing IP, diperlukan usaha yang lebih yakni dengan memanfaatkan ARP cache poisoning, kita dapat melakukan redirect trafik dari client yang sudah terhubung sebelumnya. Serangan lain yang cukup mudah dilakukan adalah menggunakan Rogue AP, yaitu mensetup Access Point (biasanya menggunakan HostAP) yang menggunakan komponen informasi yang sama seperti AP target seperti SSID, BSSID hingga kanal frekwensi yang digunakan. Sehingga ketika ada client yang akan terhubung ke AP buatan kita, dapat kita membelokkan trafik ke AP sebenarnya. Tidak jarang captive portal yang dibangun pada suatu hotspot memiliki kelemahan pada konfigurasi atau design jaringannya. Misalnya, otentikasi masih menggunakan plain text (http), managemen jaringan dapat diakses melalui wireless (berada pada satu network), dan masih banyak lagi.
Kelemahan lain dari captive portal adalah bahwa komunikasi data atau trafik ketika sudah melakukan otentikasi (terhubung jaringan) akan dikirimkan masih belum terenkripsi, sehingga dengan mudah dapat disadap oleh para hacker. Untuk itu perlu berhati-hati melakukan koneksi pada jaringan hotspot, agar mengusahakan menggunakan komunikasi protokol yang aman seperti https,pop3s, ssh, imaps dst.
Wifi-Security
Cara memblokir wifi / hotspot
Saat ini banyak sekali tempat - tempat yang menyediakan fasilitas hot spot alias wifi. Fasilitas tersebut ada yang gratis alias free dan ada pula yang berbayar. Baik kantor pemerintah, sekolah, kampus, warnet, perusahaan swasta dan bahkan tempat - tempat umum seperti bandara, stasiun maupun terminal telah menyediakan fasilitas hot spot. Namun demikian kita tidak selalu dapat bebas mengakses wifi / hotspot tersebut dikarenakan mempunyai sistem proteksi / security yang ketat. Hal ini dikarenakan si admin hot spot / wifi di tempat tersebut menginginkan hanya orang tertentu saja yang dapat mengakses jaringannya. Namun kita juga tidak kehilangan akal untuk tetap dapat menggunakan fasilitas wifi tersebut dengan bebas. Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menembus security sebuah wifi / hotspot. Dalam artikel ini akan saya bahas cara "kloning". Mengapa disebut kloning, ini karena kita akan menduplikat PC / laptop pengguna wifi / hotspot yang sudah terdaftar / diijinkan untuk mengakses wifi. Dalam artikel ini saya menggunakan bantuan software scanner yang bernama WinARP yang dapat kita download secara free di internet. Menurut saya kemampuan WinARP ini sudah tidak perlu diragukan lagi. Namun cara ini hanya dapat dilakukan untuk Wifi yang tidak menggunakan WEP Security.
Ciri - ciri hotspot yang demikian diantaranya kita diminta memasukkan user name dan password ketika sudah membuka browser (firefox, IE, google crome, dsb) dan bukan tipe yang harus memasukkan suatu "key" ketika akan konek ke wifi. Cara yang akan kita lakukan ini sebenarnya adalah kita akan mengubah IP dan Mac Address laptop / PC kita sama dengan PC / Laptop user yang sudah terdaftar / sudah login duluan. Langsung saja kita praktekkan, ikuti langkah langkah berikut :
1. Download WinARP.
2. Konek ke wifi yang akan ditembus.
3. Jalankan WinARP dan tekan tombol "scan" maka akan ditampilkan list semua komputer yang terhubung ke suatu jaringan, lihat gambar di bawah. Biasanya komputer gateway terletak pada IP paling atas. Di jendela ini terlihat dengan jelas alamat IP dan Mac Addres masing - masing komputer dan kita akan melakukan duplikasi pada salah satu komputer tersebut, sebaiknya anda mencatatnya dahulu untuk memudahkan.
4. Rubah Mac Address komputer / laptop kita kita dengan cara : klik kanan my computer --> properties --> Hardware --> Device manager. Kemudian klik kanan pada salah satu network adapter yang kita miliki dan klik properties --> Advanced --> Klik "Network Address".
5. Isikan Mac Addres komputer / laptop user yang akan kita kloning lalu klik "ok".
6. Rubah IP Address komputer kita dengan cara klik 2x icon jaringan di system tray kemudian klik properties --> Internet Protocol (TCP/IP) --> Properties. Isikan IP sesuai dengan IP komputer user akan kita kloning. Jangan lupa isikan gateway dan DNS dengan IP komputer router biasanya di list paling atas. kemudian klik "OK".
7. Selamat mencoba.
Wifi-Security
Wi-Fi Protected Access
WPA (bahasa Inggris: Wi-Fi Protected Access) adalah suatu sistem yang juga dapat diterapkan untuk mengamankan jaringan nirkabel. Metoda pengamanan dengan WPA ini diciptakan untuk melengkapi dari sistem yamg sebelumnya, yaitu WEP. Para peneliti menemukan banyak celah dan kelemahan pada infrastruktur nirkabel yang menggunakan metoda pengamanan WEP. Sebagai pengganti dari sistem WEP, WPA mengimplementasikan layer dari IEEE, yaitu layer 802.11i. Nantinya WPA akan lebih banyak digunakan pada implementasi keamanan jaringan nirkabel. WPA didesain dan digunakan dengan alat tambahan lainnya, yaitu sebuah komputer pribadi (PC).
Fungsi dari komputer pribadi ini kemudian dikenal dengan istilah authentication server, yang memberikan key yang berbeda kepada masing–masing pengguna/client dari suatu jaringan nirkabel yang menggunakan akses point sebagai media sentral komunikasi. Seperti dengan jaringan WEP, metoda enkripsi dari WPA ini juga menggunakan algoritma RC4 .
Pengamanan jaringan nirkabel dengan metoda WPA ini , dapat ditandai dengan minimal ada tiga pilihan yang harus diisi administrator jaringan agar jaringan dapat beroperasi pada mode WPA ini . Ketiga menu yang harus diisi tersebut adalah :
Server Komputer server yang dituju oleh akses point yang akan memberi otontikasi kepada client . beberapa perangkat lunak yang biasa digunakan antara lain freeRADIUS , openRADIUS dan lain-lain .
Port
Nomor port yang digunakan adalah 1812.
Shared Secret
Shared Secret adalah kunci yang akan dibagikan ke komputer dan juga kepada client secara transparent .
Setelah komputer diinstall perangkat lunak otontikasi seperti freeRADIUS, maka sertifikat yang dari server akan dibagikan kepada client.
Untuk menggunakan Radius server bisa juga dengan tanpa menginstall perangkat lunak di sisi komputer client . Cara yang di gunakan adalah Web Authentication dimana User akan diarahkan ke halaman Login terlebih dahulu sebelum bisa menggunakan Jaringan Wireless . Dan Server yang menangani autentikasi adalah Radius server .
Wifi-Security
Daftar Isi
Wireless Security (Hacking Wifi)
Kelemahan Wireless
beberapa tips untuk mengamankan wireless network
Beberapa kegiatan dan aktifitas yang dilakukan untuk mengamanan jaringan wireless antara lain :
Cara memblokir wifi / hotspot
Wi-Fi Protected Access
Wifi-Security
Referensi
http://trycahgo.blogspot.com/2009/05/wireless-security-hacking-wifi_17.html
Wi-Fi Alliance. (2003). Wi-Fi Protected Access: Strong, standards-based, interoperable security for today’s Wi-Fi networks. Retrieved March 1, 2004 from http://www.wifialliance.com/OpenSection/pdf/Whitepaper_Wi-Fi_Security4-29-03.pdf
Wi-Fi Alliance. (2004). Wi-Fi Protected Access™ security sees strong adoption: Wi-Fi Alliance takes strong position by requiring WPA security for product certification. Retrieved January 5, 2004 from http://www.wi-fi.org/opensection/ReleaseDisplay.asp?TID=4&ItemID=165&StrYear=2004&strmonth=2
Weakness in Passphrase Choice in WPA Interface, by Robert Moskowitz. Retrieved March 2, 2004 from http://wifinetnews.com/archives/002452.html
Press Release about new EAP types supported under WPA-Enterprise from http://www.wi-fi.org/OpenSection/ReleaseDisplay.asp?TID=4&ItemID=205&StrYear=2005&strmonth=4
http://id.wikipedia.org/wiki/Wi-Fi_Protected_Access
Tidak ada komentar:
Posting Komentar